Senin, 08 Februari 2010
Di satu sudut pasar Madinah Al- Munawarah ada seorang pengemis Yahudi buta, hari demi hari apabila ada orang yang mendekatinya ia selalu berkata “Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya”.
Namun tanpa disedari pengemis Yahudi buta, setiap pagi Rasulullah saw mendatanginya dengan membawa makanan, dan tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah saw menyuapi makanan yang dibawanya kepada pengemis itu walaupun pengemis itu selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad. Begitulah yang dilakukan oleh baginda pada setiap hari sehinggalah ke saat kewafatannya.
Setelah kewafatan Rasulullah tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu. Suatu hari Abu Bakar r. a berkunjung ke rumah anaknya Aisyah. Beliau bertanya kepada anaknya, “Anakku adakah sunnah kekasihku yang belum aku kerjakan”, Aisyah menjawab pertayaan ayahnya, “Wahai ayahanda engkau adalah seorang ahli sunnah dan hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayahanda lakukan kecuali satu sunnah saja”. “Apakah itu?”, tanya Abu Bakar r. a. “Setiap pagi Rasulullah saw selalu pergi ke hujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada di sana”, kata Aisyah.
Keesokan harinya Abu Bakar r. a pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikannya kepada pengemis itu. Abu Bakar r. a mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan itu kepada nya. Ketika Abu Bakar r. a mulai menyuapinya, si pengemis itu marah sambil berteriak, “Siapakah kamu?”. Abu Bakar r. a menjawab, “Aku orang yang biasa”. “Bukan !, engkau bukan orang yang biasa mendatangiku”, jawab si pengemis buta itu.Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tetapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut dengan mulutnya setelah itu ia berikan kepada pada aku dengan mulutnya sendiri”, pengemis itu melanjutkan perkataannya.
Abu Bakar r. a tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, aku memang bukan orang yang biasa datang pada mu, aku adalah salah seorang daripada sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada lagi. Ia adalah Muhammad Rasulullah saw. Setelah pengemis itu mendengar cerita Abu Bakar r. a ia pun menangis dan kemudian berkata,”Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikit pun, malah ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia…. ” dan pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadah dihadapan Abu Bakar r.a.
sumber: Pesantren Wirausaha
Rintik: Rasulullah