Rabu, 15 September 2010

Bukan takut, namun karena cinta dan penghormatan

Percikan Iman 

Alkisah suatu hari seorang seorang sahabat mendatangi Khalifah Umar karena bertengkar dengan istrinya, dia merasa gundah akan keadaan dirinya, dan berniat mendatangi Khalifah Umar Bin Khatab untuk mengadukan permasalahannya, dengan gontai dia berjalan menuju rumah khalifah Umar, setiba di rumah Khalifah Umar langkahnya terhenti, di depan pintu dia mendengar Khalifah Umar sedang di "omeli" habis-habisan oleh seorang wanita, yang kemudian dia kenali adalah Istri Khalifah Umar, dan karena pintu rumah Khalifah sedikit terbuka, dia melihat Khalifah sangat menyedihkan, tak melawan hanya diam saja, seketika itu niatnya untuk mengadu pada Khalifah Umar terhenti. Dan saat dia berbalik arah hendak pulang, sebuah panggilan dari dalam rumah menghentikan langkahnya.


"Wahai, Fulan bin Fulan, ada apa gerangan dirimu" Kata Khalifah.

"Tidak Khalifah, saya lihat anda sedang sibuk, lebih baik saya tunda saja kunjungan saya" kata si Fulan

Seketika Khalifah berdiri membuka pintu, dan menarik tangan orang tersebut "masuk", kata Khalifah

"Aku sudah berjanji menjadi Khalifah dan siap menerima pengaduan dari rakyatku kapanpun, ayo masuklah" kata sang Khalifah ramah.

Dengan canggung laki-laki itu memasuki rumah bertipe RTSS (Rumah Teramat Sangat Sederhana) milik khalifah Umar Bin Khatab. Kemudian duduklah dia di depan Khalifah Umar, setelah menikmati hidangan sekedarnya, Khalifah Umar mulai bertanya kepadaNya...

"Ada apa gerangan yang membuatmu kemari wahai Fulan, katakan padaku, permasalahan apa yang engkau hadapi" kata Khalifah Umar

Seketika itu wajah si Fulan berubah merah, dia malu, atas masalah yang hendak dia adukan.

Khalifah yang melihat gelagat ini terdiam dan menunggu dengan sabar, kemudian menepuk-nepuk bahu si fulan, setelah itu, menanyakan kembali pertanyaan yang sama.

Hingga tiga kali barulah si Fulan menjawab dengan canggung.

"Khalifah Umar masalahku tak sebesar apa yang kau hadapi, aku melihatmu tadi diomeli Istrimu sedemikian rupa dan engkau hanya diam saja, tak marah, ataupun menegurmya, bagaimana engkau mampu berbuat demikian? "

Khalifah tersenyum sejenak kemudian, dia melihat ke arah si Fulan, mengajaknya berputar melihat sekeliling rumahnya, kemudian mengajak si Fulan duduk kembali.

Kata Khalifah kemudian, "Kamu lihat rumahku teramat sangat sederhana, jangankan pembantu, untuk kebutuhan sehari-hari saja kadang aku tak mampu memberikannya pada Istriku, dan aku sama sekali tidak bisa membantu meringankan pekerjaannya karena kesibukanku sebagai Khalifah.
Tahukah kamu seberapa berat beban yang harus dia tanggung, setelah dia membersihkan seisi rumah sendiri, memasak untuk diriku, merawat danmendidik anak-anakku.

Semua dia lakukan sendiri karena saya tidak bisa membayar pembantu untuk meringankan bebannya, padahal semua itu adalah tugas saya. Memuliakan seorang istri di dalam rumahnya adalah tugas suami. Tapi saya terlalu miskin menggaji pembantu sehingga dia harus mengerjakan semua sendiri. Untuk itu hanya sekedar di omeli saja kenapa saya harus marah, demi melihat pengorbanannya kepada keluarga.

Dari cerita keluarga Umar, betapa seharusnya seorang perempuan di muliakan oleh suaminya, seorang perempuan seyogyanya di berikan kenyamanan dalam rumahnya, perlindungan, dan juga penghormatan.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

0 Comments:

Post a Comment




Allah SWT berfirman " Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka terdapat pelajaran bagi orang-orang yang menpunyai akal..." (Yusuf:111)

Random Ayat

Daftar Kisah Inspiratif ...

Ruang Cuap ...

Ruang Cuap ...
Go follow me on Twitter @ThiyaRenjana And mention me if you want me to followback, hatur tengkyu ˆ⌣ˆ

Jejak Tertinggal


Compaq Computers

Arsip Rintik...


Link To Ruang Jeda



Copy kode di bawah masukan di blog anda,

Ruang Jeda

Jazaakumullooh Khoir. Baarokalloohu Fiikum

Support Palestine

Sahabat Follower ...

Buku Tamu
Jejak Sahabat
EDIT TAB 3
EDIT TAB 4
EDIT TAB 5
   Koridor Silaturahim Ruang Jeda





Template by Thiya Renjana | blog Blogger Templates