Rabu, 28 April 2010
bukankah kita diciptakan
untuk dapat saling melengkapi…
untuk dapat saling melengkapi…
"Cinta Tanpa Batas", itulah tema yang diusung Kick Andy suatu episode. Dalam acara itu diundang perempuan-perempuan hebat yang bersuamikan mereka, orang-orang dengan ketidaksempurnaan fisik.
Ada Lela, seorang wanita cantik dengan segala kesempurnaan fisiknya, yang menikah dengan Priagung, seorang penderita tuna rungu. Priagung menderita tuna rungu sejak lahir, dan itu menyebabkan dia tidak dapat berkomunikasi selancar orang kebanyakan. Tidak ada keraguan bagi Lela untuk menerima lamaran Priagung meski dia tahu kondisi Priagung yang berbeda dengan orang lain. Mereka tidak pacaran. Hanya berinteraksi sekali waktu, saat Lela berkunjung ke rumah saudaranya.
“Saya ingin punya suami yang tidak nakal,” begitu kata Lela sambil tersenyum. Mereka hidup bahagia dan sudah dikaruniai seorang putra.
Rintik: Aishiteru
Kisah Kehidupan ANAK ADALAH AMANAH-NYA, BUKAN AIB. HANYA TITIPAN, BUKAN MILIK KITA. APAKAH KITA BERHAK MENGGUGAT JIKA TITIPAN-NYA TERNYATA TIDAK SEPERTI ANAK-ANAK LAIN? KITA HANYA DITUGASKAN MENJAGA DAN MENGASUHNYA DENGAN CINTA, KARENA IA DITITIPKAN ALLAH, YANG RAHMAN DAN RAHIM-NYA TAK PERNAH SURUT DARI SISI KITA. BUKAN TUGAS KITA MENILAI APAKAH SESEORANG AMANAH-NYA YANG BERNAMA "KHALID" ATAU SIAPAPUN, LAYAK MENJADI ANAK KITA ATAU TIDAK. ================================================
ANAK ADALAH AMANAH-NYA, BUKAN AIB. HANYA TITIPAN, BUKAN MILIK KITA. APAKAH KITA BERHAK MENGGUGAT JIKA
TITIPAN-NYA TERNYATA TIDAK SEPERTI ANAK-ANAK LAIN? KITA HANYA DITUGASKAN MENJAGA DAN MENGASUHNYA DENGAN CINTA, KARENA IA DITITIPKAN ALLAH, YANG RAHMAN DAN RAHIM-NYA TAK PERNAH SURUT DARI SISI KITA. BUKAN TUGAS KITA MENILAI APAKAH SESEORANG AMANAH-NYA YANG BERNAMA "KHALID" ATAU SIAPAPUN, LAYAK MENJADI ANAK KITA ATAU TIDAK.
ANAK ADALAH AMANAH-NYA, BUKAN AIB. HANYA TITIPAN, BUKAN MILIK KITA. APAKAH KITA BERHAK MENGGUGAT JIKA
TITIPAN-NYA TERNYATA TIDAK SEPERTI ANAK-ANAK LAIN? KITA HANYA DITUGASKAN MENJAGA DAN MENGASUHNYA DENGAN CINTA, KARENA IA DITITIPKAN ALLAH, YANG RAHMAN DAN RAHIM-NYA TAK PERNAH SURUT DARI SISI KITA. BUKAN TUGAS KITA MENILAI APAKAH SESEORANG AMANAH-NYA YANG BERNAMA "KHALID" ATAU SIAPAPUN, LAYAK MENJADI ANAK KITA ATAU TIDAK.
Rintik: Kisah Sekitar Kita
Selasa, 27 April 2010
Sampai dimanakah kita harus bersabar menanti cinta kita??
0 Jejak Pembaca Dikisahkan oleh Semesta Renjana di 18.39
Hari itu.. aku dengannya berkomitmen untuk menjaga cinta kita...
Aku menjadi perempuan yg paling bahagia...
Pernikahan kami sederhana namun meriah...
Ia menjadi pria yang sangat romantis pada waktu itu.
Aku bersyukur menikah dengan seorang pria yang shaleh, pintar, tampan & mapan pula.
Ketika kami berpacaran dia sudah sukses dalam karirnya.
Kami akan berbulan madu di tanah suci, itu janjinya ketika kami berpacaran dulu...
Dan setelah menikah, aku mengajaknya untuk umroh ke tanah suci...
Aku sangat bahagia dengannya, dan dianya juga sangat memanjakan aku? sangat terlihat dari rasa cinta dan rasa sayangnya pada ku.
Banyak orang yang bilang kami adalah pasangan yang serasi. Sangat terlihat sekali bagaimana suamiku memanjakanku. Dan aku bahagia menikah dengannya.
Aku menjadi perempuan yg paling bahagia...
Pernikahan kami sederhana namun meriah...
Ia menjadi pria yang sangat romantis pada waktu itu.
Aku bersyukur menikah dengan seorang pria yang shaleh, pintar, tampan & mapan pula.
Ketika kami berpacaran dia sudah sukses dalam karirnya.
Kami akan berbulan madu di tanah suci, itu janjinya ketika kami berpacaran dulu...
Dan setelah menikah, aku mengajaknya untuk umroh ke tanah suci...
Aku sangat bahagia dengannya, dan dianya juga sangat memanjakan aku? sangat terlihat dari rasa cinta dan rasa sayangnya pada ku.
Banyak orang yang bilang kami adalah pasangan yang serasi. Sangat terlihat sekali bagaimana suamiku memanjakanku. Dan aku bahagia menikah dengannya.
Rintik: Aishiteru
Minggu, 25 April 2010
“Tiba-tiba seorang lelaki mendatangi kami,” kata Amir Ar-Raam. Lelaki itu dengan kain di atas kepadanya dan di tangannya terdapat sesuatu yang ia genggam.
Lelaki itu berkata, “Ya Rasulullah, saya segera mendatangimu saat melihatmu. Ketika berjalan di bawah pepohonan yang rimbun, saya mendengar kicauan anak burung, saya ...segera mengambilnya dan meletakkannya di dalam pakaianku. Tiba-tiba induknya datang dan segera terbang berputar di atas kepalaku. Saya lalu menyingkap kain yang menutupi anak-anak burung itu, induknya segera mendatangi anak-anaknya di dalam pakaianku, sehingga mereka sekarang ada bersamaku.”
Rasulullah saw. berkata kepada lekaki itu, “Letakkan mereka.”
Kemudian anak-anak burung itu diletakan. Namun, induknya enggan meninggalkan anak-anaknya dan tetap menemani mereka.
Lelaki itu berkata, “Ya Rasulullah, saya segera mendatangimu saat melihatmu. Ketika berjalan di bawah pepohonan yang rimbun, saya mendengar kicauan anak burung, saya ...segera mengambilnya dan meletakkannya di dalam pakaianku. Tiba-tiba induknya datang dan segera terbang berputar di atas kepalaku. Saya lalu menyingkap kain yang menutupi anak-anak burung itu, induknya segera mendatangi anak-anaknya di dalam pakaianku, sehingga mereka sekarang ada bersamaku.”
Rasulullah saw. berkata kepada lekaki itu, “Letakkan mereka.”
Kemudian anak-anak burung itu diletakan. Namun, induknya enggan meninggalkan anak-anaknya dan tetap menemani mereka.
Rintik: Rasulullah
ADA SEORANG pemuda Arab yang tampan, shalih, dan sangat cerdas. Dia ingin menikah dengan seorang gadis shalihah dan cerdas seperti dirinya. Maka, mulailah dia mengembara dari satu kabilah ke kabilah lain, untuk mencari gadis impiannya.
Suatu ketika, dia berjalan menuju kabilah di Yaman. Di tengah perjalanan, dia berjumpa dengan seorang lelaki. Akhirnya, dia berjalan bersama leleki itu.
Pemuda itu menyapa, “Hai Tuan, apakah kau bisa membawaku dan aku membawamu?”
Spontan lelaki itu menjawab, “Hai bodoh, kau ini bagaimana? Aku menunggang kuda kau juga menunggang kuda. Bagaimana kita bisa saling membawa?”
Pemuda itu diam saja mendengar jawaban lelaki itu.
Suatu ketika, dia berjalan menuju kabilah di Yaman. Di tengah perjalanan, dia berjumpa dengan seorang lelaki. Akhirnya, dia berjalan bersama leleki itu.
Pemuda itu menyapa, “Hai Tuan, apakah kau bisa membawaku dan aku membawamu?”
Spontan lelaki itu menjawab, “Hai bodoh, kau ini bagaimana? Aku menunggang kuda kau juga menunggang kuda. Bagaimana kita bisa saling membawa?”
Pemuda itu diam saja mendengar jawaban lelaki itu.
Rintik: Kisah Dunia
Sabtu, 24 April 2010
Suatu hari untuk suatu tujuan Rasulullah keluar rumah dengan menunggangi untanya. Abdullah bin Ja’far ikut membonceng di belakang. Ketika mereka sampai di pagar salah salah seorang kalangan Anshar, tiba-tiba terdengar lenguhan seekor unta.
Unta itu menjulurkan lehernya ke arah Rasulullah saw. Ia merintih. Air matanya ja...tuh berderai. Rasulullah saw. mendatanginya. Beliau mengusap belakang telinga unta itu. Unta itu pun tenang. Diam.
Kemudian dengan wajah penuh kemarahan, Rasulullah saw. bertanya, “Siapakah pemilik unta ini, siapakah pemilik unta ini?”
Rintik: Rasulullah
Kamis, 22 April 2010
Seperti biasa Rudi, kepala cabang di sebuah perusahaan swasta terkemuka di Jakarta, tiba di rumahnya pada pukul 9 malam. Tidak seperti biasanya, Imron, putra pertamanya yang baru duduk di kelas dua SD yang membukakan pintu. Ia nampaknya sudah menunggu cukup lama.
“Kok, belum tidur?” sapa Rudi sambil mencium anaknya.
Biasanya, Imron memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketika ia akan berangkat ke kantor pagi hari.
Sambil membuntuti sang ayah menuju ruang keluarga, Imron menjawab, “Aku nunggu Ayah pulang. Sebab aku mau tanya berapa sih gaji Ayah?”
“Kok, belum tidur?” sapa Rudi sambil mencium anaknya.
Biasanya, Imron memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketika ia akan berangkat ke kantor pagi hari.
Sambil membuntuti sang ayah menuju ruang keluarga, Imron menjawab, “Aku nunggu Ayah pulang. Sebab aku mau tanya berapa sih gaji Ayah?”
Rintik: Kisah Sekitar Kita
Rabu, 21 April 2010
2 Manusia Super di Jembatan Setiabudi (copas dari email)
0 Jejak Pembaca Dikisahkan oleh Semesta Renjana di 20.35pasted from an old email i found in my inbox... credit to mba grahanita herwina.. ;)
a meaningful story by an unknown author..
-------------------------------
Tanpa disadari terkadang sikap apatis menyertai saat langkah kaki mengarungi tuk coba taklukkan ibukota negri ini. Semoga kita selalu diingatkan.
Sekedar berbagi cerita di forum orang orang super dalam keindahan hari ini :
a meaningful story by an unknown author..
-------------------------------
Tanpa disadari terkadang sikap apatis menyertai saat langkah kaki mengarungi tuk coba taklukkan ibukota negri ini. Semoga kita selalu diingatkan.
Sekedar berbagi cerita di forum orang orang super dalam keindahan hari ini :
Rintik: Kisah Sekitar Kita
Selasa, 20 April 2010
Ketika si tukang besi sedang duduk di rumahnya melepas lelah setelah seharian bekerja, tiba-tiba terdengar pintu rumahnya diketuk orang. Si tukang besi keluar untuk melihatnya, pandangannya menubruk pada sesosok wanita cantik yang tak lain adalah tetangganya.
“Saudaraku, aku menderita kelaparan. Jika bukan karena tuntutan agamaku yang menyuruh untuk memelihara jiwa (hifdz al-Nafs), aku tidak akan datang ke rumahmu. Maukah engkau memberikan makanan padaku karena Allah?” Tutur wanita itu.
“Saudaraku, aku menderita kelaparan. Jika bukan karena tuntutan agamaku yang menyuruh untuk memelihara jiwa (hifdz al-Nafs), aku tidak akan datang ke rumahmu. Maukah engkau memberikan makanan padaku karena Allah?” Tutur wanita itu.
Rintik: Kisah Islami
from Supernova, Dee
Ksatria jatuh cinta pada Puteri bungsu dari Kerajaan Bidadari.
Sang Puteri naik ke langit.
Ksatria kebingungan.
Ksatria pintar naik kuda dan bermain pedang, tapi tidak tau caranya terbang.
Ksatria keluar dari kastil untuk belajar terbang pada kupu-kupu.
Tetapi Kupu-kupu hanya bisa menempatkannya di pucuk pohon.
Ksatria lalu belajar pada burung gereja.
Burung Gereja hanya mampu mengajarinya sampai ke atas menara.
Ksatria kemudian berguru pada burung elang.
Ksatria jatuh cinta pada Puteri bungsu dari Kerajaan Bidadari.
Sang Puteri naik ke langit.
Ksatria kebingungan.
Ksatria pintar naik kuda dan bermain pedang, tapi tidak tau caranya terbang.
Ksatria keluar dari kastil untuk belajar terbang pada kupu-kupu.
Tetapi Kupu-kupu hanya bisa menempatkannya di pucuk pohon.
Ksatria lalu belajar pada burung gereja.
Burung Gereja hanya mampu mengajarinya sampai ke atas menara.
Ksatria kemudian berguru pada burung elang.
Rintik: Aishiteru, Kisah Lain
Senin, 19 April 2010
Alkisah, ada seorang pemuda yang hidup sebatang kara. Pendidikan rendah, hidup dari bekerja sebagai buruh tani milik tuan tanah yang kaya raya. Walapun hidupnya sederhana tetapi sesungguhnya dia bisa melewati kesehariannya dengan baik
Pada suatu ketika, si pemuda merasa jenuh dengan kehidupannya. Dia tidak mengerti, untuk apa sebenarnya hidup di dunia ini. Setiap hari bekerja di ladang orang demi sesuap nasi. Hanya sekadar melewati hari untuk menunggu kapan akan mati. Pemuda itu merasa hampa, putus asa, dan tidak memiliki arti.
"Daripada tidak tahu hidup untuk apa dan hanya menunggu mati, lebih baik aku mengakhiri saja kehidupan ini," katanya dalam hati. Disiapkannya seutas tali dan dia berniat menggantung diri di sebatang pohon.
Pada suatu ketika, si pemuda merasa jenuh dengan kehidupannya. Dia tidak mengerti, untuk apa sebenarnya hidup di dunia ini. Setiap hari bekerja di ladang orang demi sesuap nasi. Hanya sekadar melewati hari untuk menunggu kapan akan mati. Pemuda itu merasa hampa, putus asa, dan tidak memiliki arti.
"Daripada tidak tahu hidup untuk apa dan hanya menunggu mati, lebih baik aku mengakhiri saja kehidupan ini," katanya dalam hati. Disiapkannya seutas tali dan dia berniat menggantung diri di sebatang pohon.
Rintik: Kisah Dunia
Ada seorang gadis buta yang membenci dirinya sendiri karena kebutaannya itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya. Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan menghiburnya. Dia berkata akan menikahi kekasihnya hanya jika dia bisa melihat dunia.
Suatu hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepadanya sehingga dia bisa melihat semua hal, termasuk kekasihnya. Kekasihnya bertanya, “Sekarang kamu bisa melihat dunia. Apakah kamu mau menikah denganku?” Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya ternyata buta. Dia menolak untuk menikah dengannya.
Kekasihnya pergi dengan air mata mengalir, dan kemudian menulis sepucuk surat singkat kepada gadis itu, “Sayangku, tolong jaga baik-baik mata saya.”
Kekasihnya pergi dengan air mata mengalir, dan kemudian menulis sepucuk surat singkat kepada gadis itu, “Sayangku, tolong jaga baik-baik mata saya.”
Rintik: Aishiteru
Kamis, 15 April 2010
"De'... de'... Selamat Ulang Tahun..." bisik seraut wajah tampan tepat di hadapanku. "Hmm..." aku yang sedang lelap hanya memicingkan mata dan tidur kembali setelah menunggu sekian detik tak ada kata-kata lain yang terlontar dari bibir suamiku dan tak ada sodoran kado di hadapanku.
Shubuh ini usiaku dua puluh empat tahun. Ulang tahun pertama sejak pernikahan kami lima bulan yang lalu. Nothing special. Sejak bangun aku cuma diam, kecewa. Tak ada kado, tak ada black forest mini, tak ada setangkai mawar seperti mimpiku semalam. Malas aku beranjak ke kamar mandi. Shalat Subuh kami berdua seperti biasa. Setelah itu kuraih lengan suamiku, dan selalu ia mengecup kening, pipi, terakhir bibirku. Setelah itu diam. Tiba-tiba hari ini aku merasa bukan apa-apa, padahal ini hari istimewaku. Orang yang aku harapkan akan memperlakukanku seperti putri hari ini cuma memandangku.
Shubuh ini usiaku dua puluh empat tahun. Ulang tahun pertama sejak pernikahan kami lima bulan yang lalu. Nothing special. Sejak bangun aku cuma diam, kecewa. Tak ada kado, tak ada black forest mini, tak ada setangkai mawar seperti mimpiku semalam. Malas aku beranjak ke kamar mandi. Shalat Subuh kami berdua seperti biasa. Setelah itu kuraih lengan suamiku, dan selalu ia mengecup kening, pipi, terakhir bibirku. Setelah itu diam. Tiba-tiba hari ini aku merasa bukan apa-apa, padahal ini hari istimewaku. Orang yang aku harapkan akan memperlakukanku seperti putri hari ini cuma memandangku.
Rintik: Aishiteru
Sabtu, 10 April 2010
Adalah seorang pemuda yang tengah berjalan- jalan ditepi hutan untuk mencari udara segar, ketika dia tengah berjalan, tiba -tiba terdengarlah Bunyi auman suara harimau…
Auuuummmm… .!!!!!
Seekor harimau yang sedang lapar Dan mencari mangsa untuk mengisi perutnya Dan tiba-tiba Sudah berada dihadapan pemuda . pemuda tadi karena takut, diapun berlari semampu dia bisa, Harimau yang sedang lapar tentunya tidak Begitu saja melepas mangsa empuk di depan matanya, harimau itupun mengejar pemuda tadi. Ditengah kepanikkannya, pemuda tadi masih sempat berdoa, agar diselamatkan dari terkaman harimau,…rupanya doanya dikabulkan, dalam pelariannya dia melihat sebuah sumur tua,..terlintas Dibenaknya untuk masuk kedalam sumur itu,..karena harimau pasti tidak akan mengejarnya ikut masuk kesumur tersebut.
Auuuummmm… .!!!!!
Seekor harimau yang sedang lapar Dan mencari mangsa untuk mengisi perutnya Dan tiba-tiba Sudah berada dihadapan pemuda . pemuda tadi karena takut, diapun berlari semampu dia bisa, Harimau yang sedang lapar tentunya tidak Begitu saja melepas mangsa empuk di depan matanya, harimau itupun mengejar pemuda tadi. Ditengah kepanikkannya, pemuda tadi masih sempat berdoa, agar diselamatkan dari terkaman harimau,…rupanya doanya dikabulkan, dalam pelariannya dia melihat sebuah sumur tua,..terlintas Dibenaknya untuk masuk kedalam sumur itu,..karena harimau pasti tidak akan mengejarnya ikut masuk kesumur tersebut.
Rintik: Kisah Islami
Jumat, 09 April 2010
Part 1
Rembulan masih bercanda dengan burung malam, enggan pulang ke peraduan. Suasana kampus pun semakin sepi, hanya tembok-tembok bisu menemani. Capek, tapi syukur banget, gak nyangka kerjaan kelar juga! Haus dan lapar, membuat ingin segera pulang. Membayangkan makanan lezat buatan istri tercinta, kaki pun semakin cepat melangkah.
Rintik: Aishiteru
Rabu, 07 April 2010
Ini adalah sebuat cerita penuh hikmah. Seorang Kakek Muslim Amerika hidup di sebuah pertanian di pegunungan bagian timur Kentucky dengan cucu laki2nya. Setiap shubuh sang Kakek selalu bangun awal, duduk di meja dapurnya membaca Al-Quran. Cucunya selalu ingin seperti kakeknya,
dan meniru perbuatan kakenya tersebut sebisanya..Suatu hari sang cucu bertanya, “kek, aku mencoba membaca Al-Quran seperti kakek, tapi aku tidak mengerti, kalaupun ada yang aku mengerti aku langsung lupa begitu aku menutup Al-Quran. Apa sih manfaat membaca Al-Quran?”
dan meniru perbuatan kakenya tersebut sebisanya..Suatu hari sang cucu bertanya, “kek, aku mencoba membaca Al-Quran seperti kakek, tapi aku tidak mengerti, kalaupun ada yang aku mengerti aku langsung lupa begitu aku menutup Al-Quran. Apa sih manfaat membaca Al-Quran?”
Rintik: Aishiteru
Suatu ketika, hiduplah seorang tua yang bijak. Pada suatu pagi, ia didatangi seorang anak muda yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan wajahnya kusam. Keadaan tubuhnya tak karuan. Ia seperti sedang menghadapi sebuah masalah yang sangat menyusahkan hatinya. Begitu bertemu dengan si orang tua yang bijak, ia segera menceritakan semua permasalahan yang ia hadapi.
Pak Tua yang bijak hanya mendengarkannya dengan seksama. Begitu tamunya selesai bertutur, ia lalu mengambil segenggam garam dan memintanya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu ke dalam gelas, lalu diaduknya perlahan. “Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya,” ujar Pak Tua itu.
“Pahit…., pahit sekali,” jawab anak muda itu sambil meludah ke samping.
Pak Tua yang bijak hanya mendengarkannya dengan seksama. Begitu tamunya selesai bertutur, ia lalu mengambil segenggam garam dan memintanya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu ke dalam gelas, lalu diaduknya perlahan. “Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya,” ujar Pak Tua itu.
“Pahit…., pahit sekali,” jawab anak muda itu sambil meludah ke samping.
Rintik: Kisah Dunia
Selasa, 06 April 2010
Suami saya adalah serorang jurutera, saya mencintai sifatnya yang semulajadi dan saya menyukai perasaan hangat yang muncul dihati saya ketika bersandar dibahunya.
3 tahun dalam masa perkenalan dan 2 tahun dalam masa pernikahan, saya harus akui, bahawa saya mulai merasa letih…lelah, alasan-alasan saya mencintainya dulu telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan. Saya seorang wanita yang sentimental dan benar-benar sensitif serta berperasaan halus. Saya merindui saat-saat romantis seperti seorang anak kecil yang sentiasa mengharapkan belaian ayah dan ibunya. Tetapi, semua itu tidak pernah saya perolehi. Suami saya jauh berbeza dari yang saya harapkan. Rasa sensitifnya kurang. Dan ketidakmampuannya dalam menciptakan suasana yang romantis dalam perkahwinan kami telah mematahkan semua harapan saya terhadap cinta yang ideal.
3 tahun dalam masa perkenalan dan 2 tahun dalam masa pernikahan, saya harus akui, bahawa saya mulai merasa letih…lelah, alasan-alasan saya mencintainya dulu telah berubah menjadi sesuatu yang menjemukan. Saya seorang wanita yang sentimental dan benar-benar sensitif serta berperasaan halus. Saya merindui saat-saat romantis seperti seorang anak kecil yang sentiasa mengharapkan belaian ayah dan ibunya. Tetapi, semua itu tidak pernah saya perolehi. Suami saya jauh berbeza dari yang saya harapkan. Rasa sensitifnya kurang. Dan ketidakmampuannya dalam menciptakan suasana yang romantis dalam perkahwinan kami telah mematahkan semua harapan saya terhadap cinta yang ideal.
Rintik: Aishiteru
Sabtu, 03 April 2010
"Hari gini nikah? Nggak salah tuh?" Izzah berkata begitu seraya meleletkan lidahnya padaku.
"Lho, memang sudah waktunya kan? Apa lagi yang kamu tunggu? Kuliah sudah beres, tinggal nunggu wisuda. Amanah nggak di kampus lagi. Umur juga lumayan memenuhi. Nggak ada penghalang lagi kan? So, ngapain nunda-nunda? " kataku padanya.
"Kakak sendiri gimana? Udah hampir kepala tiga kok masih melajang aja? Kasihan tuh akhwat-akhwat senior yang nunggu dikhitbah ikhwan." protes Izzah.
Aku mengacak kepalanya karena gemas. "Iih, kamu ini. Diajak ngomong baik-baik malah mental terus. Kalo aku lain lagi masalahnya, bukan masalah nggak mau. Sudah ikhtiar berkali-kali tapi Allah belum memudahkan jalannya. Tahu kan?" jawabku dengan mata melotot.
"Lho, memang sudah waktunya kan? Apa lagi yang kamu tunggu? Kuliah sudah beres, tinggal nunggu wisuda. Amanah nggak di kampus lagi. Umur juga lumayan memenuhi. Nggak ada penghalang lagi kan? So, ngapain nunda-nunda? " kataku padanya.
"Kakak sendiri gimana? Udah hampir kepala tiga kok masih melajang aja? Kasihan tuh akhwat-akhwat senior yang nunggu dikhitbah ikhwan." protes Izzah.
Aku mengacak kepalanya karena gemas. "Iih, kamu ini. Diajak ngomong baik-baik malah mental terus. Kalo aku lain lagi masalahnya, bukan masalah nggak mau. Sudah ikhtiar berkali-kali tapi Allah belum memudahkan jalannya. Tahu kan?" jawabku dengan mata melotot.
Rintik: Aishiteru, Cerita Pendek, Kisah Islami
;;
Subscribe to:
Postingan (Atom)