Jumat, 05 Maret 2010
Dengan perlahan-lahan lelaki itu memandang ke atas.
Tampak olehnya seorang wanita yang pasti biasa hidup mewah.
Mantel bulunya tampak baru.
Kelihatan dia seperti seorang yang tidak pernah kelaparan
seumur hidupnya.
Sekilas pada benaknya dia terpikir bahwa tentu wanita itu
akan mengolok-olok kepadanya seperti yang sering
dilakukan banyak mereka sebelumnya.
“Tinggalkan aku sendirian,” gumamnya dengan marah…
Tapi dia merasa heran karena wanita itu tetap berdiri disitu.
Dia tersenyum – sehingga sebaris giginya yang putih rata
tampak berkilauan.
”Apakah anda lapar?” dia bertanya.
“Tidak,” jawabnya dengan penuh ejekan.
”Saya baru saja selesai makan malam dengan President
USA ... Nah, pergilah kesana.”
Tiba-tiba orang itu merasa tangan yang lemah lembut
mencoba mengangkatnya untuk berdiri.
“Nyonya, apa yang kau lakukan?” orang itu bertanya
dengan marah.
”Aku sudah bilang, biarkan aku sendirian.”
Pada saat itu seorang polisi mendekati.
“Ada masalah apa, nyonya?” dia bertanya..
Tidak ada masalah sama sekali, pak,” jawab perempuan itu.
“Saya hanya berusaha mengangkat orang ini berdiri pada
kakinya. Bolehkah anda menolong saya?”
Polisi itu menggaruk-garuk kepalanya..
“Itu adalah si Jack tua. Dia sudah beberapa tahun lamanya
bergelandangan disini. Anda mau bikin apa kepadanya?”
“Anda lihat cafeteria itu disana?” dia bertanya.
”Saya mau memberikan makanan kepadanya dan membawa
dia menghindar dari hawa yang dingin ini untuk sebentar.”
“Apakah anda sudah gila, nyonya?” lelaki gelandangan
itu menolak tanpa bergeming.
“Aku tidak mau pergi kesana!”
Pada saat itu merasakan tangan-tangan yang kuat
memegang lengannya yang sebelah lagi dan mengangkat
dia berdiri pada kakinya.
”Biarkan aku pergi, pak polisi. Aku tidak berbuat salah apa pun..”
“Ini adalah perbuatan baik untukmu, Jack,” jawab polisi itu.
“Jangan sia-siakan itu, kawan.”
Akhirnya dan dengan susah payah, wanita dan polisi itu
berhasil membawa Jack ke dalam cafetaria dan mendudukkan
dia di samping meja yang berada di sudut.
Hari sudah mulai larut, jadi kebanyakan orang yang makan
sudah pergi .
Manager cafeteria itu berjalan mendekati dan berdiri
di samping meja itu.
”Ada apa ini, pak polisi?” dia bertanya..
“Apa artinya ini, apakah orang ini membuat masalah?”
Nyonya ini telah membawa orang ini untuk diberikan
makan di sini,” jawab polisi itu.
”Tidak di tempat ini!” jawab manager itu dengan marah.
”Membiarkan orang seperti ini berada disini akan
membawa malapetaka untuk dagangan kami.”
Jack tua tersenyum menyeringai dengan giginya yang ompong.
“Kau lihat itu, nyonya. Saya kan sudah katakan.
Nah, sekarang biarkanlah aku bergi. Saya memang dari
semula tidak mau datang kemari.
Wanita itu berpaling kepada manager cafeteria itu
sambil tersenyum.
“Pak, kenalkah anda kepada Eddy and Associates,
perusahaan perbankan yang ada di sudut jalan itu?”
“Tentu saja aku kenal mereka, setiap minggu mereka
mengadakan pertemuan rutin mereka di salah satu ruangan
pesta VIP ku untuk santap malam.
“Dan anda mendapat keuntungan yang lumayan
menyediakan makanan untuk pertemuan mingguan ini?”
Apakah urusanmu dengan hal itu?”
”Saya, Pak, adalah Penelope Eddy, President dan CEO
dari perusahaan itu.”
"Ooh "
Wanita itu tersenyum lagi..
”Saya memang berpikir bahwa itu mungkin bisa
membuat perubahan dalam sikap anda.”
Dia melirik kepada polisi yang sedang berusaha
menyembunyikan tertawanya.
“Pak polisi, apakah anda mau ikut serta dengan kami
menikmati secangkir kopi dan sarapan?"
“Oh, tidak, terima kasih, nyonya,” jawab polisi itu.
“Saya sedang dalam tugas.”
“Nah, kalau begitu, mungkin secangkir kopi untuk anda
bawa pergi?”
“Baiklah, nyonya.. Itu sangat baik, terima kasih.”
Manager cafeteria itu langsung berbalik dan berkata..
”Saya akan mengambil kopinya untuk anda, pak polisi.”
Polisi itu memandang manager itu berjalan pergi..
”Anda sudah menyadarkan dia akan posisinya dengan
baik,” katanya.
Itu bukanlah tujuan saya sebenarnya… Tapi anda percaya
atau tidak saya mempunyai alasan untuk melakukan semua ini.”
Dia duduk di pinggir meja di seberang tamunya yang
melongo keheranan.
Tamunya itu sekarang menerawang mukanya dengan
penuh perhatian.
"Jack, apakah anda masih ingat kepada saya?”
Si Jack tua memandang wajah wanita itu dengan matanya
yang mulai lamur dan berkaca-kaca dengan linangan air mata.
“Saya rasa begitu – maksud saya, wajah anda memang
kelihatan saya kenal.”
“Mungkin aku sekarang kelihatan lebih tua,” dia berkata.
“Mungkin usiaku sudah lebih dari dua kali lipat sejak
masa mudaku ketika engkau bekerja di sini, dan aku
berjalan masuk melalui pintu, sedang kedinginan dan lapar.”
“Bagaimana, nyonya?” polisi itu bertanya keheranan.
Dia tidak bisa percaya bahwa seorang wanita yang
begitu cemerlang tampangnya pernah mengalami lapar...
“Saya baru saja tamat dari Perguruan Tinggi,” wanita itu
memulai kisahnya.
“Saya sudah datang ke kota ini untuk mencari pekerjaan,
tapi tidak berhasil mendapatkan pekerjaan apa pun.
Akhirnya uangku sisa beberapa sen saja, dan saya telah
diusir dari apartemenku. .. Saya berjalan ke sana
ke mari gelandangan di jalan untuk beberapa hari.
Saat itu bulan Februari dan saya sedang sangat kedinginan
dan hampir mati kelaparan. Saya melihat tempat ini dan
berjalan masuk dengan harapan mudah-mudahan bisa
memperoleh sesuatu yang dapat kumakan.”
Si Jack mulai tersenyum wajahnya.
“Sekarang saya ingat,” dia berkata.
“Saya waktu itu berdiri di balik meja sana sedang melayani
langganan. Anda mendekati saya dan bertanya kalau anda
bisa melakukan apa saja dengan upah sesuatu untuk dimakan.
Saya berkata bahwa itu adalah melawan peraturan dari
perusahaan ini.
“Saya tahu,” wanita itu melanjutkan.
“Kemudian anda membuatkan saya sandwich roast beef
yang paling besar yang pernah saya lihat seumur hidup,
dan memberikan saya secangkir kopi, dan menyuruh saya
untuk pergi duduk di satu sudut cafeteria ini dan
menikmatinya. Saya takut waktu itu anda akan
mengalami kesusahan karena saya. Kemudian saya melihat
anda memasukkan uang dan mencetak harga makanan saya itu
di mesin hitung, dan saya tahu bahwa semuanya beres.
Jadi anda memulaikan perusahaan anda sendiri?” kata si
Jack tua..
Saya mendapat pekerjaan pada sore hari itu juga.
Saya mulai bekerja dari bawah dan makin meningkat.
Akhirnya saya bs mempunyai perusahaan saya sendiri,
dan dengan pertolongan Tuhan, saya berhasil..”
Dia membuka tasnya dan mengeluarkan sebuah kartu nama.
“Sehabis anda makan, saya mau anda pergi menemui
Mr.Lyons. Dia adalah direktur personil dari perusahaan saya.
Saya akan berbicara dengan dia sekarang, dan saya merasa
pasti bahwa dia akan menemukan suatu pekerjaan yang
anda dapat lakukan di kantor.”
Dia tersenyum.
“Saya pikir dia juga akan memberikan kepada anda sedikit
uang panjar supaya anda bisa membeli pakaian dan
mendapat tempat tinggal sampai anda bisa mandiri.
Kalau anda memerlukan apa saja dikemudian hari,
pintu rumah saya selalu terbuka bagi anda.
Air mata berlinang-linang diwajah orang tua itu.
”Bagaimana saya akan bisa berterima kasih secukupnya
kepada anda?” dia bertanya.
"Jangan berterima kasih kepadaku,” jawab wanita itu.
“Bagi Allah segala kemuliaan. Dialah yang telah menuntun
saya kepada anda,”
Di luar cafeteria itu, polisi dan wanita itu berdiri sekejap
di depan pintu sebelum mereka berpisah…
”Terima kasih untuk pertolongan anda, pak polisi” dia berkata.
“Sebaliknya , Ny .. Eddy,” dia menjawab.
“Terima kasih kepada anda. Saya menyaksikan sebuah
mujizat hari ini, sesuatu yang saya tidak akan pernah
melupakannya seumur hidup.. Dan terima kasih untuk
kopi itu."
Semoga anda menghadapi hari yang gemilang.
Kiranya Tuhan memberkati anda selalu dan jangan pernah
lupa bahwa kalau anda “menaburkan roti anda di atas air,”
anda tidak tahu bagaimana itu akan kembali kepada
anda kemudian.
Tuhan itu begitu besar sehingga dia dapat menutupi seluruh
bumi ini dengan kasih-Nya, dan sebaliknya Dia begitu
kecil sehingga bisa masuk dan bersemayam di dalam hatimu.
Apabila Tuhan membimbing anda ke sebuah tebing
jurang, bergantunglah sepenuhnya kepada-Nya dan
jangan menahankan apa pun juga.
Hanya ada dua hal yang akan terjadi, kalau Dia tidak
menangkap anda, maka Dia akan mengajar anda bagaimana
untuk terbang!
Ada kuasa di dalam satu kalimat!
Tuhan akan mengatur semua perkara bagi anda hari ini
dan membiarkan segala sesuatunya bekerja untuk kebaikan anda..
Tuhan menutup pintu yang tidak bisa dibuka oleh siapapun,
dan Tuhan membukakan pintu yang tidak bisa ditutup
oleh siapapun…
Kiranya anda menjalani satu hari yang penuh berkat dan
ingatlah untuk menjadi saluran berkat bagi orang lain…
“Tugas yang ada didepan kita tidak akan pernah sama
besarnya dengan kuasa yang ada dibelakang kita!!
Di dalam kamus Allah tidak ada kata “mustahil”.
Mantel bulunya tampak baru.
Kelihatan dia seperti seorang yang tidak pernah kelaparan
seumur hidupnya.
Sekilas pada benaknya dia terpikir bahwa tentu wanita itu
akan mengolok-olok kepadanya seperti yang sering
dilakukan banyak mereka sebelumnya.
“Tinggalkan aku sendirian,” gumamnya dengan marah…
Tapi dia merasa heran karena wanita itu tetap berdiri disitu.
Dia tersenyum – sehingga sebaris giginya yang putih rata
tampak berkilauan.
”Apakah anda lapar?” dia bertanya.
“Tidak,” jawabnya dengan penuh ejekan.
”Saya baru saja selesai makan malam dengan President
USA ... Nah, pergilah kesana.”
Tiba-tiba orang itu merasa tangan yang lemah lembut
mencoba mengangkatnya untuk berdiri.
“Nyonya, apa yang kau lakukan?” orang itu bertanya
dengan marah.
”Aku sudah bilang, biarkan aku sendirian.”
Pada saat itu seorang polisi mendekati.
“Ada masalah apa, nyonya?” dia bertanya..
Tidak ada masalah sama sekali, pak,” jawab perempuan itu.
“Saya hanya berusaha mengangkat orang ini berdiri pada
kakinya. Bolehkah anda menolong saya?”
Polisi itu menggaruk-garuk kepalanya..
“Itu adalah si Jack tua. Dia sudah beberapa tahun lamanya
bergelandangan disini. Anda mau bikin apa kepadanya?”
“Anda lihat cafeteria itu disana?” dia bertanya.
”Saya mau memberikan makanan kepadanya dan membawa
dia menghindar dari hawa yang dingin ini untuk sebentar.”
“Apakah anda sudah gila, nyonya?” lelaki gelandangan
itu menolak tanpa bergeming.
“Aku tidak mau pergi kesana!”
Pada saat itu merasakan tangan-tangan yang kuat
memegang lengannya yang sebelah lagi dan mengangkat
dia berdiri pada kakinya.
”Biarkan aku pergi, pak polisi. Aku tidak berbuat salah apa pun..”
“Ini adalah perbuatan baik untukmu, Jack,” jawab polisi itu.
“Jangan sia-siakan itu, kawan.”
Akhirnya dan dengan susah payah, wanita dan polisi itu
berhasil membawa Jack ke dalam cafetaria dan mendudukkan
dia di samping meja yang berada di sudut.
Hari sudah mulai larut, jadi kebanyakan orang yang makan
sudah pergi .
Manager cafeteria itu berjalan mendekati dan berdiri
di samping meja itu.
”Ada apa ini, pak polisi?” dia bertanya..
“Apa artinya ini, apakah orang ini membuat masalah?”
Nyonya ini telah membawa orang ini untuk diberikan
makan di sini,” jawab polisi itu.
”Tidak di tempat ini!” jawab manager itu dengan marah.
”Membiarkan orang seperti ini berada disini akan
membawa malapetaka untuk dagangan kami.”
Jack tua tersenyum menyeringai dengan giginya yang ompong.
“Kau lihat itu, nyonya. Saya kan sudah katakan.
Nah, sekarang biarkanlah aku bergi. Saya memang dari
semula tidak mau datang kemari.
Wanita itu berpaling kepada manager cafeteria itu
sambil tersenyum.
“Pak, kenalkah anda kepada Eddy and Associates,
perusahaan perbankan yang ada di sudut jalan itu?”
“Tentu saja aku kenal mereka, setiap minggu mereka
mengadakan pertemuan rutin mereka di salah satu ruangan
pesta VIP ku untuk santap malam.
“Dan anda mendapat keuntungan yang lumayan
menyediakan makanan untuk pertemuan mingguan ini?”
Apakah urusanmu dengan hal itu?”
”Saya, Pak, adalah Penelope Eddy, President dan CEO
dari perusahaan itu.”
"Ooh "
Wanita itu tersenyum lagi..
”Saya memang berpikir bahwa itu mungkin bisa
membuat perubahan dalam sikap anda.”
Dia melirik kepada polisi yang sedang berusaha
menyembunyikan tertawanya.
“Pak polisi, apakah anda mau ikut serta dengan kami
menikmati secangkir kopi dan sarapan?"
“Oh, tidak, terima kasih, nyonya,” jawab polisi itu.
“Saya sedang dalam tugas.”
“Nah, kalau begitu, mungkin secangkir kopi untuk anda
bawa pergi?”
“Baiklah, nyonya.. Itu sangat baik, terima kasih.”
Manager cafeteria itu langsung berbalik dan berkata..
”Saya akan mengambil kopinya untuk anda, pak polisi.”
Polisi itu memandang manager itu berjalan pergi..
”Anda sudah menyadarkan dia akan posisinya dengan
baik,” katanya.
Itu bukanlah tujuan saya sebenarnya… Tapi anda percaya
atau tidak saya mempunyai alasan untuk melakukan semua ini.”
Dia duduk di pinggir meja di seberang tamunya yang
melongo keheranan.
Tamunya itu sekarang menerawang mukanya dengan
penuh perhatian.
"Jack, apakah anda masih ingat kepada saya?”
Si Jack tua memandang wajah wanita itu dengan matanya
yang mulai lamur dan berkaca-kaca dengan linangan air mata.
“Saya rasa begitu – maksud saya, wajah anda memang
kelihatan saya kenal.”
“Mungkin aku sekarang kelihatan lebih tua,” dia berkata.
“Mungkin usiaku sudah lebih dari dua kali lipat sejak
masa mudaku ketika engkau bekerja di sini, dan aku
berjalan masuk melalui pintu, sedang kedinginan dan lapar.”
“Bagaimana, nyonya?” polisi itu bertanya keheranan.
Dia tidak bisa percaya bahwa seorang wanita yang
begitu cemerlang tampangnya pernah mengalami lapar...
“Saya baru saja tamat dari Perguruan Tinggi,” wanita itu
memulai kisahnya.
“Saya sudah datang ke kota ini untuk mencari pekerjaan,
tapi tidak berhasil mendapatkan pekerjaan apa pun.
Akhirnya uangku sisa beberapa sen saja, dan saya telah
diusir dari apartemenku. .. Saya berjalan ke sana
ke mari gelandangan di jalan untuk beberapa hari.
Saat itu bulan Februari dan saya sedang sangat kedinginan
dan hampir mati kelaparan. Saya melihat tempat ini dan
berjalan masuk dengan harapan mudah-mudahan bisa
memperoleh sesuatu yang dapat kumakan.”
Si Jack mulai tersenyum wajahnya.
“Sekarang saya ingat,” dia berkata.
“Saya waktu itu berdiri di balik meja sana sedang melayani
langganan. Anda mendekati saya dan bertanya kalau anda
bisa melakukan apa saja dengan upah sesuatu untuk dimakan.
Saya berkata bahwa itu adalah melawan peraturan dari
perusahaan ini.
“Saya tahu,” wanita itu melanjutkan.
“Kemudian anda membuatkan saya sandwich roast beef
yang paling besar yang pernah saya lihat seumur hidup,
dan memberikan saya secangkir kopi, dan menyuruh saya
untuk pergi duduk di satu sudut cafeteria ini dan
menikmatinya. Saya takut waktu itu anda akan
mengalami kesusahan karena saya. Kemudian saya melihat
anda memasukkan uang dan mencetak harga makanan saya itu
di mesin hitung, dan saya tahu bahwa semuanya beres.
Jadi anda memulaikan perusahaan anda sendiri?” kata si
Jack tua..
Saya mendapat pekerjaan pada sore hari itu juga.
Saya mulai bekerja dari bawah dan makin meningkat.
Akhirnya saya bs mempunyai perusahaan saya sendiri,
dan dengan pertolongan Tuhan, saya berhasil..”
Dia membuka tasnya dan mengeluarkan sebuah kartu nama.
“Sehabis anda makan, saya mau anda pergi menemui
Mr.Lyons. Dia adalah direktur personil dari perusahaan saya.
Saya akan berbicara dengan dia sekarang, dan saya merasa
pasti bahwa dia akan menemukan suatu pekerjaan yang
anda dapat lakukan di kantor.”
Dia tersenyum.
“Saya pikir dia juga akan memberikan kepada anda sedikit
uang panjar supaya anda bisa membeli pakaian dan
mendapat tempat tinggal sampai anda bisa mandiri.
Kalau anda memerlukan apa saja dikemudian hari,
pintu rumah saya selalu terbuka bagi anda.
Air mata berlinang-linang diwajah orang tua itu.
”Bagaimana saya akan bisa berterima kasih secukupnya
kepada anda?” dia bertanya.
"Jangan berterima kasih kepadaku,” jawab wanita itu.
“Bagi Allah segala kemuliaan. Dialah yang telah menuntun
saya kepada anda,”
Di luar cafeteria itu, polisi dan wanita itu berdiri sekejap
di depan pintu sebelum mereka berpisah…
”Terima kasih untuk pertolongan anda, pak polisi” dia berkata.
“Sebaliknya , Ny .. Eddy,” dia menjawab.
“Terima kasih kepada anda. Saya menyaksikan sebuah
mujizat hari ini, sesuatu yang saya tidak akan pernah
melupakannya seumur hidup.. Dan terima kasih untuk
kopi itu."
Semoga anda menghadapi hari yang gemilang.
Kiranya Tuhan memberkati anda selalu dan jangan pernah
lupa bahwa kalau anda “menaburkan roti anda di atas air,”
anda tidak tahu bagaimana itu akan kembali kepada
anda kemudian.
Tuhan itu begitu besar sehingga dia dapat menutupi seluruh
bumi ini dengan kasih-Nya, dan sebaliknya Dia begitu
kecil sehingga bisa masuk dan bersemayam di dalam hatimu.
Apabila Tuhan membimbing anda ke sebuah tebing
jurang, bergantunglah sepenuhnya kepada-Nya dan
jangan menahankan apa pun juga.
Hanya ada dua hal yang akan terjadi, kalau Dia tidak
menangkap anda, maka Dia akan mengajar anda bagaimana
untuk terbang!
Ada kuasa di dalam satu kalimat!
Tuhan akan mengatur semua perkara bagi anda hari ini
dan membiarkan segala sesuatunya bekerja untuk kebaikan anda..
Tuhan menutup pintu yang tidak bisa dibuka oleh siapapun,
dan Tuhan membukakan pintu yang tidak bisa ditutup
oleh siapapun…
Kiranya anda menjalani satu hari yang penuh berkat dan
ingatlah untuk menjadi saluran berkat bagi orang lain…
“Tugas yang ada didepan kita tidak akan pernah sama
besarnya dengan kuasa yang ada dibelakang kita!!
Di dalam kamus Allah tidak ada kata “mustahil”.
Rintik: Kisah Dunia
0 Comments:
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)